ads
Pahami Beda Chikungunya dan DBD, Dari Nyamuk dan Risiko Kematian

Pahami Beda Chikungunya dan DBD, Dari Nyamuk dan Risiko Kematian

Smallest Font
Largest Font

Selain Demam Berdarah Dengue (DBD) dan malaria, penyakit chikungunya juga perlu diwaspadai selama masa peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan, di mana kondisi semacam ini lebih kerap disebut dengan pancaroba. Pasalnya, di musim-musim semacam ini, akan ada banyak genangan air dan kondisi air yang banyak menggenang selama masa ini menjadi tempat ideal bagi nyamuk untuk berkembang biak.

Perlu diketahui bahwa chikungunya ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus, yang juga merupakan vektor demam berdarah. DBD dan chikungunya memiliki gejala yang serupa, yaitu demam tinggi di atas 38,5 derajat Celsius, menggigil, dan wajah kemerahan. Namun, chikungunya juga disertai dengan nyeri sendi, terutama di pergelangan kaki atau tangan.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Magelang, Budi Suprastowo, menyatakan bahwa demam dapat disebabkan oleh berbagai penyakit, termasuk flu biasa, chikungunya, atau DBD, dengan gejala yang mirip. Untuk bisa memperoleh diagnosis yang pasti dan akurat, dibutuhkan pemeriksaan khusus di laboratorium.

Budi menjelaskan bahwa meskipun DBD dan chikungunya disebabkan oleh gigitan nyamuk yang sama, keduanya memiliki perbedaan signifikan. DBD bisa menjadi lebih parah dan, jika tidak ditangani dengan cepat, dapat menyebabkan pendarahan hingga kematian. Namun, DBD bisa sembuh jika segera mendapatkan perawatan dan pengobatan yang memadai di rumah sakit.

Di sisi lain, chikungunya lebih mirip flu, di mana penderita membutuhkan banyak istirahat. Karena ini adalah infeksi virus yang belum ada obatnya, perawatan hanya bisa meredakan gejala seperti sakit kepala, nyeri otot, dan mual. Berbeda dengan DBD, pasien chikungunya memerlukan istirahat penuh tetapi tidak memerlukan perawatan intensif. Dengan kata lain, meskipun membuat pasien merasakan sakit dan kondisi menurun, penyakit ini sangat minim menimbulkan kematian.

Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang menunjukkan ada sekitar 10 hingga 20 kasus chikungunya yang terdeteksi di puskesmas, dan semuanya telah sembuh. Jumlah kasus chikungunya tidak menunjukkan peningkatan signifikan.

Beda Nyamuk Chikungunya dan DBD

Menurut praktisi kesehatan masyarakat, dr. Octoviana Carolina, perbedaan utama antara nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus adalah habitatnya. Aedes aegypti lebih suka air bersih di dalam ruangan yang tidak terkena sinar matahari langsung, sedangkan aedes albopictus cenderung berada di luar ruangan. 

Dr. Octoviana, yang merupakan Kepala Puskesmas Kecamatan Pademangan di Jakarta Utara, menjelaskan bahwa aedes aegypti sering ditemukan di tempat-tempat lembab seperti bak mandi, talang air, dan vas bunga dalam rumah. Nyamuk ini juga sering bersembunyi di tempat-tempat gelap seperti di bawah tempat tidur. Sebaliknya, aedes albopictus lebih suka area luar ruangan seperti kebun atau pinggir hutan, dan larvanya hidup di air yang tidak terkena sinar matahari.

Kedua jenis nyamuk ini dapat menularkan virus dengue kepada manusia melalui gigitannya. Oleh karena itu, cara terbaik untuk mencegah infeksi adalah dengan menghindari gigitan nyamuk dan mengurangi populasi nyamuk melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang dikenal sebagai 3M Plus. 

3M Plus meliputi menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang-barang yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Plus mencakup menanam tanaman pengusir nyamuk, rutin membersihkan tempat penampungan air, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, menyimpan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup, menabur larvasida di tempat air yang sulit dikuras, dan memperbaiki saluran air yang tidak lancar.

Tim Editor
Daisy Floren

Apa Reaksi Kamu?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow
ads
ads
ads