Viral Ibu-ibu Nekat Mau Buang Bayi di Stasiun KRL, Diduga Gegara Baby Blues, Ini 5 Pemicunya

Beritadata.com, Jakarta - Baru-baru ini, netizen dihebohkan dengan berita ibu-ibu yang nekat mau buang bayinya di stasiun KRL Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Beruntungnya, aksi ibu-ibu tersebut digagalkan oleh petugas KRL yang sedang berjaga. Perilaku ibu-ibu ini diduga karena baby blues yang kerap menyerang ibu muda.

Mengutip dari video yang diunggah akun Instagram @lambe_turah, tampak momen ketika seorang wanita memakai gamis panjang warna kuning dan kerudung biru sedang dipegang tangannya oleh petugas KRL.

Petugas tersebut terlihat menenangkan si ibu yang sesekali memberontak. Sementara bayinya yang hendak mau dibuang, tengah digendong oleh petugas KRL lainnya.

Apa itu baby blues?

Baby blues memang bukan fenomena baru bagi ibu-ibu muda yang baru saja melahirkan. Menurut beberapa sumber, baby blues adalah kondisi terkait perubahan suasana hati pada ibu setelah melahirkan.

Sebenarnya, pemicu baby blues belum diketahui secara pasti. Namun diduga kemunculan baby blues karena perubahan hormon hingga masalah kesehatan.

Gejala baby blues pada ibu

Kehadiran seorang anak di tengah pasangan suami-istri memang membahagiakan. Namun tak jarang ada kasus ibu-ibu yang justru sedih sampai menangis dalam proses perawatan si bayi.

Terlebih jika si bayi tampak rewel, tak mau menyusu, hingga susah tidur. Lantas, apa saja gejala baby blues pada ibu?

• Perasaan sedih dan ingin menangis ketika melihat wajah si bayi
• Mudah tersinggung
• Merasa tidak memiliki ikatan batin dengan si bayi
• Konsentrasi menurun hingga tidak bisa berpikir jernih
• Kurang percaya diri dengan bentuk tubuh yang berubah usai melahirkan
• Sulit tidur hingga alami insomnia

Pemicu baby blues

Walau belum diketahui secara pasti penyebabnya, berikut ini sejumlah kondisi yang memicu seorang ibu bisa mengalami baby blues syndrome.

1. Perubahan hormonal

Perubahan hormonal pada wanita seringkali terjadi saat masa kehamilan hingga melahirkan tiba. Biasanya, kadar hormon progesteron dan estrogen ikut menurun drastis.

Hal ini tentu menyebabkan seorang wanita dapat mengalami nyeri sendi, kulit kering, vagina mengering, sakit kepala, hingga rambut rontok.

Adanya perubahan tersebut tentu membuat para ibu dapat mengalami baby blues setelah melahirkan.

2. Tekanan dari lingkungan sekitar

Tekanan dari lingkungan sekitar seperti keluarga atau tetangga bisa jadi salah satu pemicu baby blues syndrome pada ibu.

Komentar dari keluarga atau orang terdekat terkait fisik si ibu hingga pola asuh terhadap bayi dapat membuat para ibu tertekan.

Padahal seharusnya, seorang ibu yang baru melahirkan membutuhkan dukungan secara fisik dan emosional dari keluarga dan orang terdekatnya selama masa pemulihan serta mengurus si kecil.

3. Masalah laktasi

Ibu-ibu yang baru melahirkan kerap mengalami kesulitan dalam memproduksi ASI untuk si kecil. Tak jarang keluhan para ibu terkait ASI yang seret.

Kondisi tersebut tentu memicu perasaan tak berdaya dan kecemasan pada si ibu. Para ibu jelas khawatir jika anaknya tidak mendapat nutrisi maksimal karena produksi ASI yang sulit.

4. Kurang tidur

Para ibu yang baru melahirkan kerap dipertemukan dengan momen begadang semalaman karena siklus bayi yang belum teratur.

Alhasil, waktu istirahat para ibu harus tersita demi menjaga si kecil saat malam hari. Kurangnya waktu tidur tentu membuat si ibu kelelahan dan tidak nyaman.

Hal inilah yang dapat memicu baby blues syndrome bagi ibu yang baru melahirkan.

5. Riwayat kesehatan mental

Wanita dengan riwayat kesehatan mental yang kurang baik memang rentan mengalami baby blues syndrome. Terutama bagi ibu yang sebelumnya pernah mengalami depresi, gangguan cemas, atau bipolar.

Jika seorang ibu mempunyai riwayat tersebut, tentu dukungan dari pihak sekitar seperti keluarga atau orang terdekat sangat dibutuhkan.