ads
Penyakit Epididimitis Pada Pria : Gejala dan Cara Pengobatannya

Penyakit Epididimitis Pada Pria : Gejala dan Cara Pengobatannya

Smallest Font
Largest Font

Beritadata, Jakarta - Kesehatan reproduksi pria merupakan bagian penting dalam kehidupan seksual bagi kaum adam. Terkait dengan kesehatan tersebut, ada ancaman penyakit yang dapat terjadi pada bagian alat reproduksi pria yang disebut penyakit Epididimitis. Kondisi tersebut merupakan penyakit peradangan pada bagian epididimis atau saluran sperma dari testis menuju vas deferens.

Radang saluran sperma merupakan penyakit umum yang terjadi pada banyak pria mulai dari usia 14 - 35 tahun. Penyebab terjadinya Epididimitis dikarenakan infeksi saluran kencing dan penyakit kelamin seperti gonore serta klamidia. Epididimitis banyak dipicu oleh sikap seksual negatif pria yang sering melakukan seks bebas tanpa pengaman dan berganti pasangan.

Gejala Dan Tanda Penyakit Epididimitis Pada Pria

Epididimitis terbagi menjadi dua jenis yakni akut dan kronis. Epididimitis akut terjadi lebih cepat yakni kurang dari 6 bulan, sedangkan kronis berlangsung lebih dari 6 bulan. Penyakit yang banyak dipicu oleh karena infeksi tersebut harus diatasi dengan segera. Demi penanganan yang tepat maka tanda serta gejala penyakit tersebut harus diketahui.

Epididimitis dapat dikenal dengan beberapa gejala dan tanda yang terjadi pada bagian alat kelamin pria. Nyeri saat buang air kecil maupun ketika ejakulasi dapat menjadi pertanda awal adanya masalah pada testis. Sebagai penyakit peradangan, pasti akan muncul pembengkakan yang terjadi pada bagian Epididimis atau tepatnya di belakang testis.

Beberapa gejala lainnya yang juga dapat menjadi dasar diagnosis penyakit tersebut di antaranya seperti sering buang air kecil padahal tidak terlalu banyak minum, benjolan pada testis, kencing yang mengeluarkan darah, rasa kurang nyaman pada perut bagian bawah, pembengkakan kelenjar getah bening di selakangan, serta munculnya demam sebagai reaksi umum tubuh dari adanya infeksi.

Setiap penderita Epididimitis akan menunjukkan gejala berbeda satu sama lain tergantung kondisi individu masing-masing. Gejala yang muncul dari penderita penyakit tersebut sangat ditentukan oleh penyebabnya. Nyeri saat buang air besar terjadi akibat infeksi saluran kemih, sedangkan mereka yang mengalami penyakit kelamin akan mengeluarkan cairan berbau menyengat sebagai gejalanya.

Pengobatan Penyakit Epididimitis Pada Pria

Adanya beberapa gejala dan tanda penyakit harus menjadi perhatian khusus dari setiap pria untuk melakukan tindakan yang tepat sehingga pengobatan pada penyakit radang saluran sperma dapat dilakukan cepat demi menghindari dampak buruk lebih besar. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengobati Epididimitis tersebut di antaranya seperti dalam ulasan di bawah ini.

1. Pengunaan obat obatan

Pengobatan medis merupakan bentuk cara pengawasan Epididimitis yang paling utama. Penderita Epididimitis biasanya akan mendapatkan obat yang membantu mengatasi penyakit tersebut. Obat-obatan yang digunakan di antaranya seperti antibakteri untuk mengatakan infeksi, anti nyeri untuk mengurangi rasa sakit, dan anti inflamasi untuk bengkak atau radang.

2. Aktivitas pendukung pengobatan

Untuk membantu mempercepat pengobatan, penderita Epididimitis harus melakukan beberapa hal lainnya untuk mendukung pengobatan. Beberapa hal tersebut seperti menjaga kebersihan diri dan alat kelamin, konsumsi makanan sehat dan bergizi agar sistem kekebalan tubuh optimal, serta mengompres bagian saluran sperma yang bengkak.

3. Perilaku seks yang sehat

Selain beberapa cara pengobatan penyakit radang saluran sperma yang disebutkan di atas, penderita juga harus memperhatikan perilaku seksualnya agar sehat dan tidak sembarangan. Hal tersebut diperlukan mengingat penyakit Epididimitis banyak terjadi pada pria yang kerap seks bebas dengan berganti pasangan tanpa kondom.

Epididimitis dapat dicegah dengan cara menghindari perilaku seksual negatif dengan bergonta-ganti pasangan tanpa menggunakan alat pengaman seperti kondom. Adanya gejala yang dirasakan seperti dalam penjelasan di atas patut untuk segera dikonsultasikan dengan dokter kandungan.

Tim Editor
Daisy Floren

Apa Reaksi Kamu?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow
ads
ads
ads