ads
Musim Hujan Datang, Kemenkes Siapkan Antisipasi Wabah Demam Berdarah

Musim Hujan Datang, Kemenkes Siapkan Antisipasi Wabah Demam Berdarah

Smallest Font
Largest Font

Beritadata - Untuk mengantisipasi peningkatan kasus Dengue dan kewaspadaan terhadap Kejadian Luar Biasa (KLB) Leptospirosis selama musim hujan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menerbitkan dua surat edaran dari Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P).

Aji Muhawarman, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, mengungkapkan bahwa hingga minggu ke-30 tahun 2024, tercatat 202.012 kasus terkonfirmasi demam berdarah dengue (DBD). Tingkat insiden mencapai 72,19 per 100.000 penduduk, dengan total 1.202 kematian dan angka kematian sebesar 0,60%. Menurut Aji, kasus ini dilaporkan dari 481 kabupaten/kota di 36 provinsi.

"Kasus DBD tersebut tersebar di 481 kabupaten/kota dari 36 provinsi, dengan kematian yang terjadi di 255 kabupaten/kota dari 32 provinsi," jelas Aji di Jakarta, Jumat, dikutip dari ANTARA.

Karena itu, Kemenkes menghimbau agar pemerintah daerah dan masyarakat melakukan langkah antisipasi penyebaran DBD saat musim hujan dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus, yang meliputi membersihkan tempat penampungan air seperti bak mandi, menutup wadah air seperti drum dan tempayan, mendaur ulang barang bekas, serta memperbaiki saluran air.

Aji juga mendorong masyarakat untuk menjalankan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik dengan menetapkan juru pemantau jentik di setiap rumah.

Untuk mengurangi risiko penularan dan kematian akibat keterlambatan penanganan, fasilitas kesehatan diinstruksikan untuk melaporkan kasus DBD ke Dinas Kesehatan dalam waktu tiga jam agar investigasi epidemiologi dapat dilakukan dalam 24 jam.

Upaya Mencegah Dengue

Selain berdampak pada kesehatan, penyakit ini juga menjadi beban signifikan bagi masyarakat. Andreas Gutknecht, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, menyatakan bahwa pencegahan DBD dapat dilakukan melalui tiga cara. Yakni dengan memberikan edukasi tentang dengue dan cara pencegahannya, menerapkan metode 3M Plus, serta memanfaatkan teknologi pencegahan yang inovatif.

Dalam kesempatan serupa, Ketua Tim Kerja Arbovirosis, dr. Fadjar SM Silalahi, menyebutkan bahwa pemerintah telah mengimplementasikan Strategi Nasional Penanggulangan Dengue (STRANAS) 2021-2025. 

"Sampai minggu ke-41 tahun 2024, ada 203.921 kasus dengue dengan 1.210 kematian yang berasal dari 482 kabupaten/kota di 36 provinsi," ungkapnya.

Fadjar juga mengakui bahwa meskipun berbagai upaya PSN telah dilakukan, termasuk penggunaan larvasida, fogging fokus, serta Gerakan 3M Plus dan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik, kasus dengue belum dapat hilang sepenuhnya. Pemerintah pun mengadopsi pendekatan terpadu yang melibatkan seluruh elemen masyarakat melalui STRANAS 2021-2025, yang meliputi metode pencegahan inovatif seperti vaksinasi dan penggunaan nyamuk ber-Wolbachia.

Miskonsepsi Tentang Dengue

Dr. Ida Safitri Laksanawati, Sp.A(K), seorang spesialis anak dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM, menyoroti adanya kesalahpahaman umum bahwa seseorang yang pernah terkena dengue akan kebal terhadap infeksi ulang. Padahal, kenyataannya, infeksi dengue dapat terjadi lebih dari sekali, bahkan dengan risiko yang lebih parah.

"Virus dengue memiliki empat serotipe, sehingga infeksi oleh satu serotipe tidak memberikan kekebalan terhadap yang lain. Sudah banyak kasus di mana anggota keluarga menjadi korban penyakit ini," ungkapnya.

Dr. Ida juga menekankan bahwa belum ada pengobatan spesifik untuk dengue. Saat ini, terapi yang diberikan dokter bertujuan untuk meredakan gejala dan mengurangi keparahan kondisi, seperti dehidrasi, mual, dan kelemahan tubuh. Oleh karena itu, upaya pencegahan inovatif seperti vaksinasi menjadi penting untuk melindungi seluruh anggota keluarga.

"Untuk perlindungan optimal, vaksinasi harus diberikan sesuai dosis yang dianjurkan, terutama bagi anak-anak yang mengikuti pedoman terbaru dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Kesadaran masyarakat tentang risiko dan pencegahan dengue menjadi langkah utama," tutup Dr. Ida.

Tim Editor
Daisy Floren

Apa Reaksi Kamu?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow
ads

Paling Banyak Dilihat

ads
ads