ads
Cara Mengetahui Seseorang Menderita Penyakit Epilepsi Secara Medis

Cara Mengetahui Seseorang Menderita Penyakit Epilepsi Secara Medis

Smallest Font
Largest Font

Beritadata, Jakarta - Setiap anak atau orang dewasa yang mengalami kondisi kejang kerap selalu dikaitkan dengan penyakit epilepsi. Padahal, tidak semua kejang disebabkan oleh karena individu tersebut mengalami epilepsi. Diagnosis epilepsi biasanya dilakukan melalui beberapa langkah dan tahapan sebelum memutuskan kondisi yang terjadi secara medis.

Beberapa gejala dan ciri kejang yang terjadi pada seseorang akan digali oleh dokter sebagai langkah awal proses diagnosis epilepsi. Pemeriksaan fisik, pemeriksaan saraf, pantauan terhadap perilaku, kemampuan motorik dan sensoris yang dilakukan melalui tes neruopsikologis. Serangkaian tes tersebut menujukan bahwa epilepsi tidak hanya dilihat secara sederhana ketika seseorang mengalami kejang.

Tes Medis Untuk Mendiagnosis Penyakit Epilepsi

Untuk dapat meyakinkan bahwa seseorang mengalami kondisi epilepsi secara tepat maka dalam proses diagnosisnya diperlukan beberapa proses tes penunjang secara medis. Tes medis tersebut biasanya hanya akan dilakukan oleh tim dokter ketika ada tanda dan ciri yang jelas mengarah pada penyakit epilepsi. Beberapa bentuk tes medis tersebut di antaranya seperti :

1. MRI atau CT Scan

Tes medis tersebut merupakan proses yang diagnosis dengan cara  memindai bagian otak manusia. Melalui proses pemindaian dengan alat tertentu maka akan ada gambaran pada otak yang bisa dianalsis oleh tim dokter untuk menentukan adakah kondisi abnormal. Keadaan abnormal inilah yang nantinya akan mengarah pada keputusan akhir dari tim medis.

2. EEG atau Electroencephalogram

Selain MRI atau CT Scan, tes medis lain yang juga dilakukan dalam proses diagnosis epilepsi adalah EEG atau kependekan dari Electroencephalogram. Proses tes ini dilakukan untuk mengetahui adanya gangguan berkaitan dengan aktivitas impuls atau elektrik di dalam otak. Gangguan aktivitas impusl tersebut merupakan salah satu pemicu kejang epilepsi.

3. Tes Darah

Selain pemeriksaan untuk mengetahui gambaran kondisi otak karena memang epilepsi terjadi akibat adanya abnormalitas di otak, jenis tes atau pemeriksaan medis lainnya yang juga akan dibutuhkan oleh tim dokter adalah tes darah. Pemeriksaan darah dilakukan untuk mengetahui adanya infeksi, kondisi genetik, dan keadaan lain sebagai pemicu kejang.

Tindakan yang Tepat Ketika Seseorang Mengalami Kejang

Kejang memang pertanda adanya kondisi Epilepsi pada seseorang namun bisa juga tidak. Ketika ada anak atau orang tua yang kejang, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan sehingga bisa teratasi dengan baik.

1. Jaga dan Temani Pasien

Langkah pertama yang harus Anda lakukan yakni dengan menjaga dan menemani pasien serta pastikan jauh dari hal berbahaya. Anda harus tetap tenang dan menenangkan orang sekitar agar tidak panik. Kondisi tersebut bisa membantu pasien untuk dapat lebih tenang atas kejangnya karena merasa terlindungi. Anda jangan memaksakan untuk memindahkan orang yang kejang karena bisa jadi dapat menyebabkan cedera yang tidak diketahui.

2. Beri Perlindungan Sampai Pasien Sadar

Kondisi kejang dapat menyebabkan pasien bergerak dengan arah yang sembarang dan sering kali tidak sadar. Pastikan Anda memberikan perlindungan terhadap pasien dan beri alas untuk kepalanya. Jangan menahan gerakan pasien secara paksa dan setelah berhenti maka posisikan pasien untuk berbaring miring. Bawa pasien jika sudah tidak kejang ke dokter maupun rumah sakit terdekat.

Kejang memang merupakan pertanda dan ciri - ciri awal seseorang diduga menderita epilepsi, namun tetap membutuhkan proses pemeriksaan lanjutan secara medis sebelum memutuskan bahwa memang benar hal tersebut terjadi. Kejang memang tanda umum penyakit Epilepsi namun tentu harus ada pengecekan medis untuk memastikannya,.

Tim Editor
Daisy Floren

Apa Reaksi Kamu?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow
ads
ads
ads