ads
Leptospirosis, Waspadai Penyakit Mematikan Yang Ditularkan Dari Urin Hewan

Leptospirosis, Waspadai Penyakit Mematikan Yang Ditularkan Dari Urin Hewan

Smallest Font
Largest Font
Table of Contents

Di Boyolali, Jawa Tengah terdapat laporan salah seorang warga yang meninggal dunia, dengan penyebabnya disebut-sebut karena Leptospirosis. Ini adalah kejadian kedua terkait penyakit tersebut, yang ditemukan di Boyolali sepanjang 2024 ini. 

Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali yang ditemui untuk dimintai konfirmasi, membenarkan kabar yang beredar luas itu. Puji Astuti selaku Kepala Dinas Kesehatan Boyolali menjelaskan ada seorang pria yang diketahui berusia 57 tahun, warga Desa Jeron, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali, di mana dari hasil laboratorium yang bersangkutan positif Leptospirosis. 

Sejak 10 Maret, pria tersebut mengaku mengalami demam, pusing, serta diare yang merupakan beberapa gejala penyakit Leptospirosis. Mulanya, dia mencoba mengobati sendiri gejala tersebut dengan membeli obat dari apotek. 

“Sempat sembuh. Bahkan sudah kembali bekerja di sawah. Yang bersangkutan kan pekerjaannya jadi petani,” terang Puji seperti mengutip dari CNN Indonesia. 

Namun di tanggal 15 Maret, gejala yang cenderung khas dengan Leptospirosis mulai terlihat. Dia mengaku mengalami nyeri otot di badannya dan kembali melakukan pengobatan mandiri. Pria itu baru memutuskan untuk berobat ke Puskesmas Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar empat hari setelahnya, atau pada tanggal 19 Maret. 

Saat itu, gejalanya sudah mulai parah dengan mual, muntah sampai mengalami sesak nafas. Sayangnya, di Puskesmas dia tidak mendapatkan kamar untuk rawat inap, karena sedang penuh dan memutuskan untuk kembali pulang. 

Lantaran tidak kunjung sembuh, pihak keluarga lantas memanggil dokter dari salah satu klinik. Dokter itu kemudian meminta pria tersebut untuk dirujuk ke rumah sakit supaya mendapatkan perawatan lebih lanjut. 

“Di tanggal 20 Maret, pria itu masuk RSUD Fatmawati, Solo. Namun satu hari berikutnya mengalami henti jantung dan nafas, serta dinyatakan telah meninggal dunia,” lanjut Puji. 

Puji menambahkan jika kasus ini adalah yang kedua, yang terjadi di Boyolali. Untuk kasus pertama, pasien berhasil sembuh. Leptospirosis adalah penyakit yang serius, di mana pada tahun 2022 di wilayah yang sama, tercatat ada sebanyak 17 kasus. Sebanyak tiga dari 17 kasus itu meninggal dunia. 

Walaupun untuk tahun 2023 ini jumlah kasus menurun menjadi 15 kasus, akan tetapi tingkat fatalitas berujung kematian meningkat jadi empat pasien. Oleh karenanya, Puji mengimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada dengan penyakit yang diketahui penyebarannya lewat kencing tikus tersebut. Terlebih, kasus ini meningkat dengan banyaknya banjir belakangan ini. 

Apa Itu Leptospirosis?

Leptospirosis sendiri adalah penyakit di mana faktor penyebabnya adalah bakteri Leptospira. Bakteri ini diketahui mampu menyebar lewat urin ataupun darah hewan yang terinfeksi, misalnya saja tikus, anjing, babi, dan juga sapi. 

Manusia bisa terinfeksi apabila kontak dengan bakteri lewat urin hewan carrier atau pembawa bakteri. Dalam beberapa kasus, ada juga penularan yang terjadi dari air atau tanah yang telah terkontaminasi. 

Karena media penyebarannya melalui air, maka perlu diwaspadai saat musim hujan tiba, karena genangan air bakal semakin banyak di sekitar, yang bisa saja jadi sumber penularan penyakit ini. 

Bakteri Leptospirosis diketahui bisa hidup di organ hewan, seperti ginjal selama beberapa tahun, tanpa ada gejala pada hewan yang terinfeksi. 

Adapun gejala dari penyakit Leptospirosis seperti demam, sakit kepala, mual, muntah, nafsu makan menurun, diare, mata merah, nyeri otot, sakit perut, serta bintik merah di daerah kulit yang tidak hilang ketika ditekan. 

Penularannya, diawali dengan kontak kulit dengan urin hewan yang menjadi carrier atau pembawa bakteri itu atau dengan air serta tanah yang tercemar urin hewan yang terinfeksi. 

Bisa juga melalui memakan makanan yang mengandung urin dari hewan yang terinfeksi Leptospirosis. Bakteri ini juga mampu masuk ke dalam tubuh manusia lewat luka yang terbuka, mulut, hidung, mata dan juga saluran pencernaan.

Tim Editor
Daisy Floren

Apa Reaksi Kamu?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow
ads
ads
ads