Menikah Tapi Sexless Marriage? Ternyata Ini 5 Penyebab Pasutri Jalani Kehidupan Tanpa Seks

Beritadata.com, Jakarta - Kehidupan seks memang menjadi salah satu bumbu keindahan rumah tangga, terutama bagi pasutri yang baru menikah. Terlebih bagi mereka yang ingin mempunyai anak, seks menjadi aktivitas menyenangkan yang rutin mereka lakukan.

Namun, ada pula pasutri yang memilih untuk sexless marriage atau menikah dengan hubungan seks yang jarang atau tanpa seks sama sekali.

Mengutip dari beberapa sumber, pernikahan dapat dikatakan sexless marriage apabila keinginan fisik dan emosional yang kurang antara pasutri. Artinya, pasutri dengan kondisi ini tidak punya keinginan untuk berhubungan intim.

Selain tidak mempunyai keinginan untuk berhubungan intim, sexless marriage dapat ditandai dengan seberapa banyak intensitas seks dalam satu tahun.

Pasutri yang melakukan hubungan seks kurang dari 10 kali dalam satu tahun juga termasuk sexless marriage.

Penyebab Sexless Marriage

Berbagai faktor dapat menjadi penyebab pasangan memilih sexless marriage. Pengalaman buruk pada masa lalu hingga masalah kesehatan bisa jadi beberapa pemicunya.

Berikut ini 5 penyebab pasutri menjalani kehidupan tanpa seks.

1. Masalah kesehatan

Masalah kesehatan baik fisik maupun mental dapat menjadi faktor sexless marriage. Kondisi kesehatan yang buruk tentu mempengaruhi gairah seksual untuk berhubungan intim bersama pasangan.

Beberapa contoh masalah kesehatan antara lain penyakit kronis, nyeri sendi atau otot, kanker, dan penyakit lainnya.

Masalah kesehatan tersebut dapat menurunkan libido yang menjadi efek samping atas konsumsi obat-obatan. 

2. Pengalaman buruk di masa lalu

Pengalaman buruk setiap orang di masa lalu, terutama yang berkaitan dengan seks tentu membawa dampak buruk bagi kehidupan pernikahan.

Misal seperti pelecehan seksual, para korbannya tentu mengalami trauma yang berujung serius. Korban bisa saja tidak mau lagi berhubungan intim seumur hidupnya.

Untuk mengatasinya, korban pelecehan seksual dapat melakukan konsultasi dengan psikolog demi menghilangkan traumanya. Jika memutuskan untuk menikah, sebaiknya bicarakan terlebih dulu bersama pasangan terkait masa lalu tersebut.

3. Disfungsi ereksi

Disfungsi ereksi yang kerap dialami oleh pria memicu keinginan berhubungan seks berkurang. Kondisi penis yang sulit ereksi secara maksimal tentu memicu kecemasan.

Selain itu, pria yang mengalami hal tersebut dapat kehilangan kepercayaan diri atau harga diri di depan wanita. Alhasil, pria dengan kondisi difungsi ereksi tidak bergairah untuk melakukan hubungan intim bersama pasangannya.

4. Efek persalinan

Bukan tak mungkin jika persalinan yang dilakukan oleh wanita membawa dampak panjang bagi kehidupan pernikahan.

Setelah melahirkan, dokter menyarankan bagi pasutri untuk tidak berhubungan seks selama 6 hingga 8 minggu.

Namun di samping itu, kelelahan karena mengurus bayi, mengalami perubahan tubuh, dan faktor lain yang dialami wanita turut jadi faktor menurunnya libido.

Alhasil, hormon tubuh yang berkaitan dengan gairah seksual akan turun karena kondisi tersebut.

5. Masalah komunikasi

Kurangnya komunikasi terkait hubungan seksual termasuk salah satu faktor sexless marriage. Tidak hanya dari diri sendiri, namun bisa juga dari pasangan.

Suami-istri yang tidak membicarakan keinginan hasrat seksualnya masing-masing tentu akan berbenturan dalam hal tersebut. Maka, disarankan bagi pasangan yang baru menikah untuk membicarakan kebutuhan seks agar mengetahui perbedaan satu sama lain.

Namun, tak jarang masyarakat Indonesia yang masih tabu untuk membicarakan kebutuhan seks kepada pasangannya sendiri. Padahal, hal tersebut termasuk kebutuhan biologis yang penting untuk diperhatikan.

Tak heran jika sexless marriage mungkin terjadi karena satu sama lain kurang memahami gairah seksual yang berbeda.